DokterSehat.Com – Sistokel adalah kondisi di mana kandung kemih turun ke vagina. Posisi kandung kemih seharusnya berada di atas vagina. Ketika otot dan jaringan pendukung yang membatasi vagina dan kandung kemih melemah, kandung kemih dapat turun ke vagina dan kondisi ini disebut dengan sistokel atau kandung kemih turun. Ketahui selengkapnya tentang sistokel melalui artikel ini!
Apa Itu Sistokel?
Sistokel disebut juga dengan kandung kemih turun. Sistokel adalah kondisi di mana kandung kemih turun ke vagina sehingga menimbulkan tonjolan pada vagina.
Kandung kemih merupakan organ berongga, berotot, dan berbentuk balon yang akan mengembang saat terisi dengan urin. Ketika berkemih, kandung kemih akan dikosongkan dan urin akan melalui uretra yang merupakan saluran berbentuk tabung yang membara urin keluar dari tubuh. Uretra terletak di bawah kandung kemih.
Vagina juga merupakan saluran berbentuk tabung dan letaknya berada di samping uretra. Vagina menghubungkan rahim atau uterus dengan bagian luar tubuh. Sistokel ini terjadi ketika otot antara vagina dan kandung kemih melemah atau meregang.
Berdasarkan tingkat keparahannya, sistokel dibagi menjadi 3 tingkatan:
- Tingkat 1 (ringan): Kandung kemih hanya turun sedikit ke vagina
- Tingkat 2 (sedang): Kandung kemih turun ke lubang vagina.
- Tingkat 3 (parah): Kandung kemih menonjol melalui pembukaan vagina.
Penyebab Sistokel
Penyebab sistokel adalah melemah atau meregangnya otot dan jaringan pendukung antara kandung kemih dan vagina. Kondisi ini menyebabkan kandung kemih turun dari posisi normal dan membesar ke dalam vagina atau melalui lubang vagina.
Sistokel dapat terjadi akibat rusaknya otot dan jaringan yang menahan organ panggul di dalam panggul. Organ yang termasuk organ panggul adalah termasuk vagina, leher rahim, rahim, kandung kemih, uretra, dan usus kecil.
Kondisi yang dapat menyebabkan rusak atau melemahnya otot-otot panggul dan jaringannya adalah seperti:
- Persalinan vaginal
- Sembelit
- Batuk keras kronis
- Aktivitas fisik intens, termasuk mengangkat beban berat
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Histeroktomi
- Penuaan dan penurunan hormon estrogen. Wanita akan menghasilkan lebih sedikit estrogen ketika memasuki menopause.
Gejala Sistokel
Gejala sistokel sering kali tidak muncul pada kasus sistokel ringan. Sedangkan gejala sistokel yang mungkin muncul adalah seperti:
- Tonjolan pada vagina
- Sensasi berat, penuh atau sakit pada panggul
- Sering buang air kecil atau sekedar muncul keinginan untuk buang air kecil
- Retensi urin atau kesulitan mengosongkan kandung kemih
- Inkontinensia atau kesulitan mengendalikan kandung kemih. Kondisi ini dapat menyebabkan urin keluar saat Anda melakukan gerakan seperti batuk, bersin, tertawa, atau bergerak yang menciptakan tekanan terhadap kandung kemih.
- Sakit ketika melakukan hubungan seksual
- Sering mengalami infeksi saluran kemih.
Keparahan gejala pada setiap orang dapat berbeda-beda bergantung pada keparahan penyakit. Jika mengalami salah satu gejala sistokel di atas, segera konsultasikan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda.
Diagnosis Sistokel
Dibutuhkan tes medis dan pemeriksaan fisik pada vagina untuk mendiagnosis sistokel. Pertama-tama dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat medis Anda. Sistem penilaian akan dilakukan untuk mengetahui tingkatan sistokel seperti yang sudah disebutkan di atas.
Pemeriksaan yang mungkin dilakukan sebagai langkah untuk diagnosis sistokel meliputi:
- Ultrasonografi, dilakukan untuk mengukur jumlah urin yang tersisa di kandung kemih (residual post-void urine) setelah wanita buang air kecil. Jika sisa residual post-void urine mencapai 100 ml atau lebih, artinya wanita tersebut tidak sepenuhnya mengosongkan kandung kemihnya.
- Cystourethrogram atau cystogram berkemih, merupakan pemeriksaan rontgen kandung kemih yang diambil saat wanita sedang buang air kecil. Kandung kemih dan uretra diisi dengan pewarna kontras. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan bentuk kandung kemih dan penyumbatan.
- MRI, tes pencitraan yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkatan sistokel.
Pengobatan Sistokel
Pengobatan sistokel disesuaikan dengan tingkat keparahan dan gejala yang mendasarinya. Apabila sistokel tidak menunjukkan gejala dan tidak membutuhkan perawatan, dokter mungkin hanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti menghindari mengangkat beban berat atau mengejan terlalu keras.
Jika sistokel membutuhkan perawatan. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin dilakukan untuk mengatasi sistokel:
- Latihan dasar panggul atau Kegel, tujuan latihan ini adalah untuk penguatan otot-otot panggul. Otot dasar panggul yang lebih kuat akan lebih efektif menahan organ panggul agar tetap pada tempatnya. Tidak dibutuhkan alat khusus untuk melakukan latihan ini, diskusikan dengan dokter Anda untuk mengetahui teknik latihan yang tepat.
- Vaginal pessary, sebuah alat kecil terbuat dari silikon yang ditempatkan dalam vagina untuk menopang dinding vagina dan menahan kandung kemih. Pessary terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk. Diskusikan dengan dokter untuk memilih jenis pessary yang paling nyaman untuk Anda.
- Terapi penggantian hormon, tujuannya adalah untuk membantu memperkuat otot di sekitar vagina dan kandung kemih.
- Pembedahan, dilakukan untuk memperbaiki dinding vagina dan mengembalikan kandung kemih ke posisi normal. Pilihan pembedahan umumnya akan ditunda jika Anda berencana untuk hamil.
Sebelum memilih pengobatan untuk sistokel, Anda dapat berdiskusi dengan dokter sebelumnya untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari setiap pengobatan yang dipilih.
Pencegahan Sistokel
Sistokel dapat menyerang setiap wanita. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai pencegahan sistokel:
- Melakukan latihan Kegel secara teratur.
- Mengobati atau mencegah sembelit, dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan serat.
- Hindari mengangkat beban berat. Jika mengangkat, jangan jadikan pinggang atau punggung Anda sebagai tumpuan.
- Kendalikan batuk, dapat dilakukan dengan menghindari rokok atau mengobati batuk kronis dengan segera.
- Menjaga berat tubuh ideal. Ketahui berat tubuh ideal Anda dengan menggunakan Kalkulator BMI.
Sumber:
- Cystocele (Prolapsed Bladder) – https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/cystocele-prolapsed-bladder diakses 15 Juli 2019
- Cystocele (Fallen Bladder) – https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15468-cystocele-fallen-bladder diakses 15 Juli 2019
- Cystocele – https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cystocele diakses 15 Juli 2019
- Anterior prolapse (cystocele) – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystocele/symptoms-causes/syc-20369452 diakses 15 Juli 2019
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.