DokterSehat.Com– Otak kita bekerja dengan keras setiap hari. Bahkan, saat kita tidur, otak juga masih tetap aktif untuk memastikan berbagai sistem tetap berjalan dengan lancar. Masalahnya adalah kita terkadang melakukan berbagai aktivitas yang bisa membuat otak lebih rentan mengalami kerusakan. Apa sajakah aktivitas yang bisa memicu dampak kesehatan ini?
Kebiasaan yang bisa merusak otak
Beberapa aktivitas yang sering kita lakukan ternyata bisa mempengaruhi kondisi otak kita. Masalahnya adalah aktivitas-aktivitas ini cenderung dianggap sebagai hal yang sepele dan wajar untuk kita lakukan setiap hari.
Berikut aini beberapa aktivitas atau kebiasaan yang bisa merusak otak:
Kurang tidur
Ada banyak sekali alasan yang bisa membuat seseorang kurang tidur. Sebagian orang melakukannya karena faktor pekerjaan, sebagian lain karena mengalami masalah insomnia, namun kebanyakan orang melakukannya karena ingin begadang demi nongkrong bersama dengan teman-teman, bermain game, atau sekadar menonton acara televisi yang disukai. Masalahnya adalah sudah menjadi rahasia umum jika kurang tidur bisa membahayakan kesehatan.
Jika sampai kita tidur dengan durasi kurang dari 7 atau 8 jam setiap malam, maka koneksi antar sel-sel otak akan terganggu. Bahkan, proses regenerasi sel juga akan terhambat sehingga membuat fungsi orang ini semakin menurun. Jika kita sering melakukannya, risiko untuk terkena alzheimer atau gangguan kognitif juga akan semakin meningkat.
Jarang bersosialisasi
Semakin banyak orang yang memilih untuk hidup sendiri tanpa melakukan sosialisasi dengan orang lain. Hal ini bisa membuat rasa kesepian. Bahkan, menurut pakar kesehatan, jika kita termasuk jarang mengobrol dengan orang lain, maka risiko untuk mengalami penurunan fungsi otak bisa semakin meningkat.
Terbiasa melakukan berbagai hal dengan multitasking
Banyak orang yang terbiasa melakukan berbagai hal di waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, ada yang bekerja dengan memainkan ponsel. Meski terlihat sebagai hal yang wajar untuk dilakukan, kegiatan multitasking ini ternyata bisa memberikan beban yang sangat berat bagi kinerja otak.
Banyaknya informasi yang harus diolah oleh otak ternyata bisa membuat fungsinya menurun. Hal ini akan membuat kita kesulitan berkonsentrasi, berpikir, dan mengingat. Bahkan, bisa jadi kita akan lebih rentan mengalami kecelakaan.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari University of London, Amerika Serikat, dihasilkan fakta bahwa sering melakukan aktivitas secara multitasking bisa menurunkan IQ hingga 15 persen di kemudian hari. Bahkan, bagian cingulate cortex di dalam otak, bagian yang mengendalikan empati, fungsi kognitif, dan empati bisa semakin menurun.
Jarang sarapan
Sarapan adalah salah satu waktu makan yang paling penting bagi tubuh. Jika kita jarang melakukannya karena faktor kesibukan, maka risiko untuk mengalami penurunan fungsi otak bisa semakin menurun.
Hal ini terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang. Dalam penelitian yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari 80 ribu orang dalam kurun waktu 15 tahun ini, disebutkan bahwa jarang sarapan akan membuat risiko terkena hipertensi dan stroke semakin meningkat. Masalahnya adalah kedua masalah ini bisa menyebabkan kerusakan pada otak.
Hobi mengonsumsi alkohol
Masih banyak orang yang hobi mengonsumsi alkohol demi pergaulan. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika minuman ini sangat buruk bagi kesehatan. Bahkan, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University College London, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi alkohol bisa memicu atrofi hippocampal, kerusakan pada salah satu bagian otak yang mengendalikan memori.
Pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk mulai membatasi asupan makanan tinggi gula dan tidak memaksakan diri bekerja saat sakit demi menjaga kesehatan otak.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.